1. Matikan
Fitur Autorun
Windows
secara default memberikan mengaktifkan fitur autorun-nya. Jadi jika kita
memasukkan removable disk seperti CD, DVD, Flashdisk dan lainnya maka windows
akan memberikan kita pilihan atas removable drive tersebut. Entah memutar file
multimedia yang ada drive tersebut atau membukanya di windows explorer. Fitur
ini sedikit memberikan kemudahan pada kita, yaitu kita ga usah membuka aplikasi
lagi misalnya Winamp untuk membuka file mp3 yang ada pada flash disk kita. Atau
membuka explorer lagi untuk melihat isi flashdisk kita. Karena dengan hanya
mengklik pilihan dan menekan tombol OK maka apa yang kita ingin lakukan pada
file dalam flashdisk tersebut sudah cukup.
Tetapi fitur
inilah yang sering dimanfaatkan oleh para virus maker (istilah kerennya pembuat
virus) untuk menyebarkan virus buatan mereka. Caranya mereka akan membuat
sebuah file bernama autorun.inf yang akan menjalankan file virus secara
otomatis jika flashdisk kita colokkan pada komputer. Jadi, tanpa didouble klik
pun file virus tersebut sudah berjalan.
Agar hal ini
tidak terjadi, maka perlu kiranya kita menonaktifkan fitur autorun
tersebut. Memang sih kita kehilangan fitur yang memudahkan kita. Tapi saya rasa
sepadan dengan keamanan yang kita peroleh. Untuk menonkatifkan fitur autorun,
ada beberapa langkah yang mesti kita lakukan yaitu:
- Klik tombol start kemudian klik run. Pada kotak dialog run ketik “gpedit.msc” (tanpa tanda kutip) dan tekan enter.
- Setelah jendela Group Policy muncul, pada bagian User Configuration pilih Administrative Template, kemudian klik pada node System.
- Pada jendela bagian kanan double klik Turn Off Autoplay seperti gambar di bawah.
- Pada jendela Turn off Autoplay properties yang muncul pada tab Setting tandai pilihan Enable. Setelah itu, pada pilihan Turn off autopaly on pilihlah All Drives agar fitur autoplay pada semua removable drive tidak diaktifkan.
- Terakhir klik tombol OK dan tutup jendela Group Policy.
Sekarang
cobalah masukkan Falshdisk atau CD Anda, apakah jendela autoplay masih muncul?
Jika tidak, berarti fitur autoplay sudah tidak aktif. Jika masih muncul berarti
ada yang salah dengan seting tadi. Coba ulangi langkah-langkah di atas.
2. Periksa
flash disk
Flashdisk
merupakan media yang paling sering digunakan sebagi media penyebaran virus.
Maka sebelum mengakses file yang ada di dalam flashdisk ada baiknya scanlah
flashdisk Anda dengan Antivirus yang ada pada komputer jika sempat dipergunakan
pada komputer teman, komputer kantor atau komputer lainnya. Jika Antivirus
tidak menemukan virus di dalamnya bukan berarti aman. Kenapa? Karena mungkin
saja virus varian baru yang belum dikenali antivirus sudah ada di flashdisk
Anda. Cara mengetahuinya adalah dengan memeriksa flash disk Anda apakah ada
sebuah file yang bernama autorun.inf. Mengapa autorun.inf? Karena virus yang
banyak beredar sekarang memanfaatkan file ini dalam penyebarannya seperti yang
telah saya bahas diatas. Sebelumnya, setlah agar Windows menampilkan file yang
beratribut hidden dan system. Kenapa mesti begitu? Karena umunya virus akan
menset file autorun.inf dan file virusnya dengan atribut hidden dan system.
Jadi jika dalam setingan default Windows kita tidak akan melihat file tersebut.
Cara menampilkan file beratribut hidden dan system adalah dengan memilih menu
Tools kemudian Folder Options pada jendela Windows Explorer.
Setelah jendela Folder Options muncul, tandai pilihan “Show hidden files and folder” dan hilangkan tanda centang pada pilihan “Hide protected operating system files (Recommended)”.
Setelah jendela Folder Options muncul, tandai pilihan “Show hidden files and folder” dan hilangkan tanda centang pada pilihan “Hide protected operating system files (Recommended)”.
Setelah itu
klik OK. Jika file autorun.inf ini ada pada flashdisk tanpa Anda pernah
membuatnya atau sebelumnya tidak pernah ada, kemungkinan besar sebuah virus
telah mengcopy dirinya ke flashdisk Anda.
Agar kita
tahu yang mana file virus tersebut, bukalah file autorun.inf tersebut. Biasanya
secara default windows akan membukanya dengan program Notepad. Jangan takut,
ini bukan file virusnya lho. File ini merupakan pemicu agar virus berjalan
otomatis jika flashdisk dicolokkan ke komputer. Setelah file tersebut dibuka
dengan notepad, carilah kata “open” (tanpa tanda kutip). Jika ketemu, setelah
kata “open” tersebut biasanya diikuti dengan tanda “=” dan beberapa kata
dibelakangnya. Seperti gambar dibawah.
Nah kata virus.exe
inilah yang merupakan file virus tersebut. Carilah file tersebut di flashdisk
Anda. Jika tidak ketemu, gunakan fungsi Search pada Windows Explorer. Ingat
tandai pilihan “Search hidden files and folders” pada More Advanced Options.
Jika file
tersebut ketemu, segeralah hapus. Jika ada peringatan bahwa file tersebut
adalah file system lanjutkan saja dengan mengklik yes. Ada baiknya file
autorun.inf juga dihapus. Agar jika dikemudian hari ada virus yang mengcopy
dirinya ke flashdisk Anda dan menempatkan file autorun.inf Anda bisa dengan
cepat mengetahuinya.
Catatan:
Ada beberapa produsen flashdisk yang memberikan aplikasi pada flashdisk mereka yang biasanya memanfaatkan file autorun.inf agar aplikasi tersebut berjalan secara automatis. Usahakan Anda mengetahui hal ini dan file apa yang dijalakan autorun.inf tersebut. Agar Anda tidak salah dan menganggapnya virus kemudian menghapusnya.
Ada beberapa produsen flashdisk yang memberikan aplikasi pada flashdisk mereka yang biasanya memanfaatkan file autorun.inf agar aplikasi tersebut berjalan secara automatis. Usahakan Anda mengetahui hal ini dan file apa yang dijalakan autorun.inf tersebut. Agar Anda tidak salah dan menganggapnya virus kemudian menghapusnya.
3. Hilangkan
kebiasaan asal double klik.
Salah satu penyebab komputer kita bisa terserang virus adalah karena kekurang telitian kita sendiri yaitu kita sering kali kurang teliti dalam membuka file atau folder yang ada pada Flashdisk kita dengan melakukan double klik atau tekan enter pada keyboard.
Salah satu penyebab komputer kita bisa terserang virus adalah karena kekurang telitian kita sendiri yaitu kita sering kali kurang teliti dalam membuka file atau folder yang ada pada Flashdisk kita dengan melakukan double klik atau tekan enter pada keyboard.
Mengapa hal
ini menyebabkan virus bisa menginfeksi system kita? Padahal 2 langkah diatas
telah dilakukan. Mungkin Anda akan bertanya seperti itu? Hal ini perlu kita
perhatikan karena mungkin saja sebuah virus memang sengaja membuat file
autorun.inf pada flashdisk agar user tidak curiga. Dia memanfaatkan kecerobihan
user yang tidak sengaja menjalankan dirinya dengan mendouble klik file virus tersebut.
Mengapa hal
ini bisa terjadi? Karena sekarang ini banyak sekali virus yang mempunyai icon
seperti folder, word dokumen, mp3 atau file yang kebanyak pemakai komputer
miliki. Dan biasanya virus akan menamakan dirinya mirip dengan folder atau file
yang ada di flashdisk kita sesuai dengan icon dirinya dan menyembunyikan folder
atau file yang asli dengan menset atributnya menjadi hidden. Misalkan jika
virus tersebut bericon seperti folder maka dia akan mengcopy dirinya dengan
nama-nama folder yang ada flashdisk dan menyembunyikan atau bahkan menghapus
folder yang asli.
Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan untuk mencegah hal tersebut terjadi antara lain:
Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan untuk mencegah hal tersebut terjadi antara lain:
- Jika Anda ingin membuka sebuah folder pada flashdisk, usahakan tidak melakukan double klik pada folder tersebut. Karena jika ada virus bericon menyerupai folder yang Anda double klik maka virus tersebut pasti akan menyebar pada komputer. Trus gimana bisa melihat isi folder tersebut? Caranya kliklah folder yang ada pada tree view yang ada disebelah kiri jendela explorer maka isi dari folder akan terlihat pada jendela sebelah kanan explorer. Jika tree view tersebut tidak ada pada jendela explorer Anda, kliklah tombol Folder yang ada pada Toolbar windows explorer maka tree view akan mucul. Jika memang sebuah folder maka akan kelihatan pada tree view tersebut.
- Jika Anda kurang suka dengan munculnya tree view pada jendela explorer atau file yang ingin dibuka bukanlah sebuah folder. Tetapi Anda khawatir virusnya bericon mirip dokumen word atau file mp3. Ada cara lain untuk mengatasinya yaitu dengan melihat ekstensi file tersebut. Jika ekstensi sebuah file adalah .exe tetapi iconnya mirip dokumen word atau yang lain maka bisa dipastikan file tersbut adalah sebua virus. Atau bisa juga dengan cara menset agar file ditampilkan secara detail dengan mengklik menu View pada explorer kemudian pilih Details. Jika sebuah folder atau dokumen word memiliki Type file Application, mungkin file tersebut adalah virus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar